KULONPROGO. Polres Kulonprogo mengadakan kegiatan Focus Group Discusion (FGD) Pembinaan Generasi Muda dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila di SMP N 1 Lendah Kulonprogo, Senin (19/9/22). Kegiatan ini diikuti oleh guru / tenaga pendidik, komite sekolah, pengurus OSIS SMP N 1 Lendah, dan wali murid.
Adapun dari acara tersebut mengangkat sebuah tema tentang “ Pencegahan Terhadap Paham Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme Terhadap Generasi Muda Kulonprogo”
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kemenag Kabupaten Kulonprogo, Bpk. H.M. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo, Bpk. Arif Prastowo, S.Sos., M.Si., Kapolres Kulonprogo, AKBP Muharomah Fajarini, S.H., S.I.K., Kakesbangpol Kulonprogo, Budi Hartono, S.Si., M.Si., Pengasuh Yayasan Gema Salam, Bpk. Joko Tri Harmanto alias Jack Harun (Pelaku Bom Bali I) dan Kepala Sekolah SMP N 1 Lendah, Bpk. B. Hardana, S.Pd., M.Pd.
Dalam kesempatan itu Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajaroni, S.H., S.I.K., yang bertindak sebagai narsumber mengatakan dalam kurun waktu beberapa bulan terdapat beberapa kejadian kriminalitas baik non konvensional maupun konvensional diantaranya kejadian kriminalitas penipuan, pencurian, curanmor, peredaran minuman keras/minuman beralkohol, judi baik secara langsung maupun online, peredaran narkoba, kejahatan jalanan yang dilakukan oleh kelompok pelajar dimana kelompok pelajar tersebut terpengaruh miras dan perang antar sekolah. Kami berharap kita semua tidak mudah terpengaruh sehingga kita menjadi korban maupun terlibat dalam kejadian tindak pidana.
Dikesempatan yang lain bapak Joko Tri Harmanto alias Jack Harun (Pelaku BOM Bali I) yang juga sebagai narasumber menyampaikan adapun individu yang dapat menjadi kelompok radikal adalah Generasi muda dan mahasiswa, generasi Hijrah (Masyarakat, ASN, TNI/Polri), mantan Napiter, keluarga Napiter dan seluruhnya dimulai dari kepemilikan masalah yang dihadapi oleh individu tersebut.
Ada beberapa cara menanggulangi agar tidak terpapar paham intoleransi, radikalisme dan terorisme diantaranya menghindari pertemuan dengan jaringan radikalisme di dunia maya, biasakan untuk tidak sendirian, jangan terlalu mudah percaya dengan teman dimana kita harus dapat membedakan sesuatu hal yang positif dan negatif, lebih terbuka dengan orang tua, menjaga harmonisasi dalam keluarga merupakan faktor utama dalam mencegah dan menanggulangi paham terorisme, memiliki konselor yang dapat dipercaya, selalu mempublikasi narasi yang positif, perlunya pendidikan pancasila sejak dini serta melestarikan budaya nusantara.
Pendidikan moral pancasila sangat kompleks dan mengedukasi kepada masyarakat agar menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila.