Kulonprogo - Polres Kulonprogo menggelar latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Alun-Alun Wates sebagai persiapan menghadapi Pilkada serentak tahun 2024, Rabu ( 21/8/2024)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kesiapsiagaan dan sinergi antar aparat keamanan, serta memastikan kesiapan personel dan perlengkapan dalam mengamankan setiap tahapan Pilkada.
Sispamkota melibatkan 442 personel dari Polres Kulonprogo dan jajaran, Brimob Batalyon B Sentolo, TNI, serta Satpol PP.
Hadir dalam acara tersebut Pj. Bupati Kulonprogo, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., Kapolres Kulonprogo, AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H., Komandan Kodim 0731/Kulonprogo Letkol Arh Viki Herwandi, S.Sos., Dansat Radar 215/ Congot Letkol Lek Bayu Ardiansyah, S.T., MTR, S.OU, Ketua KPU, dan Ketua Bawaslu Kulonprogo.
Kapolres Kulonprogo, AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H., yang memimpin apel Sispamkota, dalam arahannya menekankan pentingnya netralitas dan kredibilitas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama Pilkada berlangsung. Beliau juga menegaskan bahwa keberhasilan Pilkada adalah investasi keamanan yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat dan aparat keamanan.
"Saat Pilkada semakin dekat, netralitas dan kredibilitas Polri sangat diperlukan untuk menjaga Kamtibmas di Kabupaten Kulonprogo. Target kita adalah melaksanakan Pilkada yang aman, sukses, dan lancar. Keamanan adalah investasi, dan kinerja Polri harus bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk mewujudkan situasi yang kondusif," ujar Kapolres.
Kegiatan Sispamkota ini merupakan bagian dari Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan dengan sandi "Mantap Praja Progo-2024" yang dilaksanakan Polres Kulonprogo bersama TNI, instansi terkait, dan mitra Kamtibmas lainnya. Dengan latihan ini, diharapkan seluruh personel siap menghadapi dinamika seluruh tahapan Pilkada, dari persiapan hingga pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih.
Sispamkota diharapkan mampu menjaga situasi "Penak Golek Pangan," di mana keamanan terjaga dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Seluruh unsur terkait diimbau untuk tetap kompak dan proaktif dalam menjaga keamanan selama Pilkada, sehingga proses demokrasi di Kulonprogo dapat berlangsung dengan damai dan sukses.
Sementara itu Pj. Bupati Kulonprogo, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polres Kulonprogo beserta seluruh unsur yang terlibat dalam pengamanan Pilkada serentak tahun 2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antar semua pihak untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar dan aman.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepolisian Resor Kulonprogo, TNI, Satpol PP, serta seluruh elemen masyarakat yang telah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada ini. November 2024 akan menjadi momen penting bagi kita semua, dimana kita harus melaksanakan seluruh tahapan Pilkada hingga pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih dengan penuh tanggung jawab," ujar Pj. Bupati.
Beliau juga menekankan bahwa strategi utama dalam menjaga keamanan adalah dengan memastikan koordinasi yang baik antar semua pihak, termasuk Bawaslu, KPU, partai politik, massa pendukung, media massa, serta tokoh masyarakat dan agama. "Kita harus mengedepankan langkah-langkah proaktif dan preventif, sehingga potensi kerawanan dapat diantisipasi sejak dini," tambahnya.
Pj. Bupati menutup sambutannya dengan harapan agar latihan Sispamkota ini dapat memperkuat kesiapsiagaan dan kolaborasi semua pihak, sehingga Pilkada di Kulonprogo dapat berlangsung dengan damai, tertib, dan sukses.
Pada kegiatan Sispamkota kali ini, disimulasikan situasi di mana massa pendukung dan simpatisan peserta Pemilu mengepung kantor KPU Kabupaten Kulonprogo karena tidak puas dengan hasil tahapan dan perolehan suara Pemilu 2024. Mereka menduga ada permainan curang dari KPU yang membuat calon yang mereka dukung kalah.
Dalam skenario tersebut, warga yang tidak puas kemudian membakar ban-ban bekas di sepanjang jalan di depan gedung penyelenggara Pemilu, menciptakan situasi yang semakin tegang. Petugas gabungan dari Polri, TNI, dan komponen terkait langsung diterjunkan untuk mengatasi kerusuhan. Sejumlah orang yang diduga sebagai provokator ditangkap, sementara massa yang melakukan aksi dibubarkan dengan pengerahan petugas pengendali massa