Kulonprogo- Kepolisian Resor Kulon Progo mengimbau masyarakat melakukan pendampingan dan mengarahkan pelajar generasi muda ke arah yang positif untuk menekan dan mencegah terjadinya kenakalan remaja. Kenakalan remaja mayoritas disebabkan kelebihan energi tetapi kurang dikelola dengan baik, dengan demikian yang keluar adalah sisi negatif yang berpotensi membahayakan orang lain
Hal tersebut dikatakan Kapolres Kulonprogo AKBP Nunuk Setiyowati S.I.K,M.H , dalam acara Jumat Curhat Polres Kulonprogo di Aula Bhara daksa Polres Kulonprogo yang juga dihadiri oleh Kepala Dikmen Kabupaten Kulonprogo, Kadispora, Kadinsos , Kemenag Kulonprogo, Pelajar, Orang tua, Tokoh Masyarakat dan juga Kepala Sekolah, Jumat (22/12/2023)
Lebih lanjut Kapolres Kulonprogo mengharapkan kerja sama semua pihak untuk menekan kenakalan remaja di Kulon Progo. Jangan sampai kelebihan energi generasi muda ini digunakan ke arah yang negatif, tetapi harus diarahkan ke positif dan kreatif.
Sehingga menjadi tugas kita bersama untuk mengarahkan kelebihan energi dan keunikan pelajar agar bisa di manfaatkan untuk hal hal yang positif.
“ Kalau kemarin ada silang pendapat dan perselisihan sesama teman, lupakan dan mari kita songsong masa depan dengan rajin belajar , taat kepada guru dan berbakti kepada orang tua “ kata Kapolres Kulonprogo
Kapolres Kulonprogo menambahkan upaya yang dilakukan oleh Polres Kulonprogo adalah dengan upaya preemtif yaitu dengan mencegah niat seseorang untuk berbuat hal yang melanggar aturan diantaranya sesuai yang akan kita laksanakan yaitu Program Mentari Pagi (Menata Aset Negeri Pelajar Kelebihan Energi) yaitu Inovasi menyelesaikan permasalahan kejahatan jalanan dengan konsep pemolisian modern yang mengedepankan proaktif dengan mengajak peran aktif masyarakat orang tua, guru, karang taruna, perangkat desa, Disdikpora, Balai Dikmen, Dinas sosial yaitu dengan pembinaan pelajar yang kelebihan energi.
“ Kami akan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif terlebih dahulu karena masa depan pelajar masih panjang, untuk itu tekatkan untuk menjadi aset negri yang hebat” tambah Kapolres Kulonprogo AKBP Nunuk Setyowati,
Kapolda DIY sangat konsen terhadap pergaulan anak, dengan adanya fenomena pelajar ini beliau meluncurkan program Ibu Memanggil. Peran sosok ibu untuk menjadi controling terhadap pergaulan anak. Di DIY terdapat ribuan tempat pendidikan, karena dengan kemajuan wilayah seperti keberadaan bandara, disadari atau tidak, berpengaruh terhadap Kamtibmas yang harus kita upayakan kondusifitasnya.
Dengan adanya Bandara YIA dan akan adanya pembangunan jalan tol maka akan ada budaya yang masuk berbeda yang masuk ke Kulonprogo yang memberi dampak positif dan negatif.
Beberapa tahun ini kita mendengar istilah klitih yang berati baik di plesetkan menjadi istilah yang negatif
Anak harus diberi pengertian tentang pergaulan dan batasi jam anak diluar rumah sampai dengan 22.00 WIB. Apabila pada jam tersebut anak belum dirumah, maka orang tua harus segera menghubungi anaknya.
Jika lebih dari 10 kali tidak terhubung dan tidak ada balasan silahkan untuk lapor ke Dukuh masing masing untuk berkoordinasi polisi Jawa (Jaga warga), atau Bhabinkamtibmas atau ke nomor 110 untuk di cari keberadaanya.
“ Dan adik adik akan di jemput oleh Polisi yang berseragam untuk dikembalikan ke orang tua masing masing” pungkas Kapolres.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP 1 Panjatan Sugeng Widodo, S.Pd,.M.Pd. dalam sambtutanya mengatakan Di sekolah SMP 1 Panjatan Sudah ada kelas khusus olah raga untuk anak anak khusus berkelebihan energi.
“Terimakasih kepada Polres kulon Progo semoga anak kami dapat diberikan wawasan, selain itu kami juga sampaikan kepada orang tua masing masing anak bahwa peran orang tua lebih banyak dibanding peran dari sekolah. Kami berharap semoga kegiatan ini bisa berguna buat anak anak semua yg berkelebihan energi.” Kata Kepala Sekolah SMP 1 Panjatan